Latar Belakang Sejak invasi Irak ke Kuwait, banyak negara memiliki pandangan negatif terhadap Irak. Amerika Serikat khawatir Irak menemb...

 Latar Belakang


Sejak invasi Irak ke Kuwait, banyak negara memiliki pandangan negatif terhadap Irak. Amerika Serikat khawatir Irak menembangkan senjata pemusnah massal. Melalui PBB, Amerika Serikat menuduh Irak telah mngembangkan persenjataan nuklir dan pemusnah massal lainnya. Irak setuju dengan inspeksi senjata PBB untuk memastikan bahwa Irak tidak lagi mengembangkannya.


Sejak invasi Kuwait, Amerika Serikat berencana untuk menggulingkan Saddam Hussein karena Saddam Hussein dipercaya sebagai ancaman bagi perdamaian dunia dan orang yang telah berkolaborasi dengan kaum teroris iternasional. Pada Februari 2003, inspeksi senjata tidak menemukan adanya bukti bahwa Irak mengembangkan senjata pemusnah massal. Meski begitu, Amerika Serikat tetap meluncurkan agresi militer ke Irak.


Jalannya Perang


19 Maret 2003, Amerika Serikat bersama dengan pasukan koalisi, terutama Inggris memulai agresi melawan Irak. Mulainya perang ditandai dengan guncangan di Bhaghad, ibukota Irak akibat ledakan yang dilancarakan pasukan Amerika Serikat. Permusuhan dimulai sekitar 90 menit setelah batas waktu yang ditentukan Amerika Serikat kepada Saddam Hussein untuk mneinggalkan Irak. Target pertama yang diserang Amerika Serikat adalah basis-basis militer yang diserang dengan menggunakan rudal tomhawk dari pesawat tempur dan kapal perang Amerika Serikat yang ditempatkan di Teluk Persia.


Akhirnya pasukan koalisi berhasil menggulingkan rezin Saddam Hussein dan merebut kota-kota besar Irak hanya dalam waktu tiga minggu. Pada 1 Mei 2002, Bush mengumumkan berakhirnya operasi tempur besar-besaran. Amerika Serikat menang.


Akhir Perang dan Dampak



Pada 1 Desember 2003, Saddam Hussein yang kedapatan bersembunyi di sebuah lubang kecil di  kota asalnya, Tikrit, berhasil dibekuk. Ia kemudian ditangkap dan diadili dengan tuduhan kejahatan genosida terhadap rakyatnya. Pada Oktober 200. Saddam digantung mati pada 30 Desember 2006. Amerika Serikat kemudian mengumumkan berakhirnya Perang Irak pada 15 Desember 2011.


Perang antara Irak dengan Amerika Serikat ini memberikan dampak sebagai berikut.


·         Runtuhnya rezim Saddam Hussein

·         Terdapat kekosongan pemerintahan sementara

·         Pemilihan pemerintah Irak yang baru

·         Amerika Serikat semakin kuat di Timur Tengah

·         Timbulnya semagat anti-Amerika

·         Negara dan perekonomian Irak rusak berat

Latar Belakang Pasca perang delapan tahun dengan Iran dalam Perang Iran-Irak, perekonomian Irak merosot tajam akibat terlilit utang. Satu-sa...


Latar Belakang


Pasca perang delapan tahun dengan Iran dalam Perang Iran-Irak, perekonomian Irak merosot tajam akibat terlilit utang. Satu-satunya yang bisa diandalkan adalah minyak. Kuwait adalah salah satu negara yang memberikan pinjaman biaya perang kepada Irak. Saddam Hussein curiga bahwa timbul gerakan anti-Irak di negar-negara arab. Menteri Luar Negeri Irak menuduh ada konspirasi antara Kuwait dan Uni Emirat Arab dengan pihak Amerika Serikat untuk menurunkan harga minyak. Irak juga menuduh Kuwait mencuri minyak dari ladang Rumaila milik Irak.


Saddam terus mengancam Kuwait atas tuduhan pencurian minyak, bahwa ia akan mengambil tindakan militer. Ketegangan semakin meningkat. Selajutnya diadakan rapat di Jeddah, Arab Saudi. Hasil diskusi Jeddah mengatakan bahwa Irak meminta $10 miliar untuk menutupi pendapatannya yang hilang dari Rumaila. Kuwait menawarkan $9 miliar. Tidak puas akan hal itu, Saddam Hussein langsung memerintahkan invasi ke Kuwait. Kuwait dianggap sebagai wilayah Irak berdasarkan sejarah Kekaisaran Persia. Irak memproklamirkan Kuwait sebagai provinsi ke-17 Irak.


Jalannya Perang


Pada 2 Agustus 1990, pasukan Irak meluncurkan serangan udara ke Kuwait City. Lalu serangan darat dijalankan oleh pasukan Elit Divisi Lapis Baja Garda Republik Irak. Kuwait yang hanya memiliki ribuan pasukan tidak mampu menangkis serangan Irak. Dalam dua hari, Kuwait jatuh ke tangan Irak. Ribuan pengungsi melarikan diri ke Arab Saudi. Beberapa warga Kuwait melakukan perlawanan, tetapi sering mengalami kekalahan akibat tidak memiliki pelatihan.


Serbuan Irak atas Kuwait memicu reaksi internasional. PBB menciptakan resolusi 660 yang mengatakan bahwa invasi Irak terhadap Kuwait merupakan pelanggaran. Liga Arab membuat resolusinya sendiri untuk masalah ini, tetapi Liga Arab pecah akibat Libya, Sudan dan Palestina membela Saddam.


PBB memberikan dua pilihan kepada Irak untuk segera menarik mundur pasukannya dari Kuwait atau dipaksa keluar dengan aksi militer. Karena tak direspons, pada 17 Januari 1991 pasukan koalisi yang dipimpin Ameika Serikat yaitu Operasi Badan Gurun melakukan agresi ke Irak.


Akhir Perang dan Dampak


Tanggal 26 Februari 1991, pasukan Irak mundur dari Kuwait. Irak menerima semua resolusi DK PBB. Selanjutnya Perang Teluk II pun berakhir pada 28 Februari 1991. Presiden George W. Bush mengumumkan gencatan senjata, dan menyatakan bahwa kuwait telah dibebaskan.


Irak meninggalkan Kuwait dengan mengakibtakan kehancuran yang parah di kedua belah pihak. Irak juga mengalami kerusakan infrastruktur, ekonomi, dan hancurnya banyak pesawat tempur, rudal, dan pusat komunikasi Irak. Dengan andilnya Amerika Serikat, peran Amerika Serikat semakin dominan dalam politik Timur Tengah. Perpecahan yang terjadi pada negara-negara Arab akibat perang juga menimbulkan rasa tidak nyaman.

Perang Teluk adalah perang yang terjadi di Teluk Persia pada abad ke-20 dan ke-21. Perang Teluk dibagi menjadi 3, yaitu Perang Teluk I, Pe...


Perang Teluk adalah perang yang terjadi di Teluk Persia pada abad ke-20 dan ke-21. Perang Teluk dibagi menjadi 3, yaitu Perang Teluk I, Perang Teluk II, dan Perang Teluk III. Perang ini terjadi atas banyak faktor, di antaranya yaitu idelogi, agama, ekonomi, sosial-budaya, politik, sejarah, ras, dan ego para pemimpin negara-negara timur tengah.


Latar Belakang


Sebenarnya asal-usul konflik kedua negara sulit ditemukan. Iran dan Irak telah memiliki konflik sejak peradaban pertama Mesopotamia yang sekarang menjadi Irak modern, dengan Kerajaan Persia yang sekarang menjadi Republik Iran. Iran dan Irak telah lama bersengketa wilayah.  Wilayah yang menjadi sengketa adalah Khuzestan, provinsi kaya minyak di Iran, dan sungai Shatt Al-Arab yang mengalir di perbatasan kedua negara.


Peperangan ini juga dipicu oleh Revolusi Iran pada 1979, yaitu runtuhnya pemerintahan monarki di bawah Shah Mohammad Reza Pahlavi, menjadi Republik Islam yang dipimpin oleh Ruhollah Komeini. Selama kepemimpinannya, Ruholla Komeini menyerukan kaum Syiah di Irak untuk bangkit melawan Addam Hussein. Sebaliknya, Saddam Hussein juga menyerukan kaum Arab di Khuzestan untuk memberontak melawan Ruhollah Komeini.


Situasi Iran yang tidak stabil pasca revolusi mempermudah serangan yang akan dilancarkan oleh Irak. Pada April 1980, Militan Syiah yang didukung Iran membunuh para pejabat Irak. Saddam Hussein menggunakan insiden tersebut sebagai alasan utnuk menyerang Iran. Saddam tahu bahwa Iran pasca revolusi yang anti barat, anti komunis, dan Syiah fanatik akan membuat Barat, Uni Soviet, dan kerajaan Teluk Arab Sunni akan memilih untuk berpihak ke Irak jika peperangan terjadi.


Jalannya Perang


Peperangan ini bermula saat pasukan Irak menerobos perbatasan Iran pada 22 September 1980. Angkatan udara Irak menyerang pangkalan udara Iran. Selanjutnya Irak melakukan invasi darat dan berhasil menguasai beberapa kota Iran di perbatasan. Iran segera melancarkan serangan balik, hingga pada tahun 1982 Iran berhasil merebut kembali kota-kota yang tadinya dikuasai Irak, termasuk ibukota Khuzestan.


Saddam Hussein mencoba berdamai dengan memberikan persembangan berupa uang agar Iran tidak menyerang balik negaranya. Namun, hal tersebut ditolak oleh pihak Iran. Ribuan prajurit Iran tetap menyerang kota-kota di dekat perbatasan. Sedangkan pasukan Irak menggunakan parit-parit sebagai perlindungan. Irak juga menggunakan senjata kimia untuk menangkis serangan pasukan Iran. Peperangan kedua negara terus berlanjut. Irak membombardir ibukota Iran, Tehran. Namun serangan tersebut menjadi bumerang bagi Irak sendiri. Tidak mau berhenti, Irak kembali menyerang kapal tanker Iran pada 1984 guna melemahkan ekonomi Iran.


Akhir Perang dan Dampak


PBB mulai mengajukan proposal perdamaian. Namun proposal tersebut ditolak oleh Iran. Iran mencoba menyerang kembali Irak pada 1988, lalu Irak memberikan serangan balik, meskipun serangan balik itu berakhir gagal. Keduannya yang berada di tekanan internasional mulai lelah berperang. Mereka menyepakati Resolusi 589 PBB dan mengakhiri pertempuran.


Peperangan tersebut memakan bayak dana, mengakibatkan utang kedua negara semakin besar. Tentunya, peperangan juga tidak lepas dari jatuhya korban jiwa. Selain korban jiwa, jutaan penduduk harus mengungsi. Perang ini bisa dikatakan mirip dengan Perang Dunia II, karena strategi yang digunakan Irak yatu berlindung di parit-parit kurang lebih sama dengan strategi yang digunakan pada Perang Dunia II.

Nelson Rolihlahla Mandela, atau yang akrap dipanggil Nelson Mandela merupakan seorang politisi asal Afrika Selatan, sekaligus revolusioner y...


Nelson Rolihlahla Mandela, atau yang akrap dipanggil Nelson Mandela merupakan seorang politisi asal Afrika Selatan, sekaligus revolusioner yang memperjuangkan hak-hak rakyat kulit hitam di negara tersebut. Kenapa hak-hak rakyat kulit hitam diperjuangkan? karena pada saat itu hak-hak mereka masih sangat terbatas. Bayangkan saja, orang kulit hitam harus tinggal di wilayah yang sudah ditentukan oleh pemerintah khusus untuk ras mereka, yang tentunya terpisah dengan ras lain. Tidak hanya pendidikan, bahkan lapangan pekerjaan pun dibatasi. Mereka orang kulit hitam hanya boleh melakukan pekerjaan kasar. Hal tersebut disebabkan oleh adanya politik apartheid yang tejadi karena perlakuan rasialisme dari kaum Inggris terhadap suku asli Afrika Selatan (Suku Bantu).


Politik apartheid dimulai pasca terjadinya Perang Boer pada tahun 1899-1902 yang dimenangkan oleh Inggris. Inggris mendirikan sebuah negara khusus, yaitu Union of South Africa. Melalui kebijakan ini, penduduk Afrika Selatan digolongkan menjadi empat golongan besar, yaitu kulit putih atau keturunan Eropa, Suku Bantu, orang Asia  yang kebanyakan adalah orang Pakistan dan India, dan orang kulit berwarna atau berdarah campuran.


Politik apartheid ini kemudian menimbulkan perlawanan dari rakyat kulit hitam. Mereka membentuk ANC (African National Congress), yaitu partai politik yang dibentuk untuk mengalahkan dominasi politik kulit putih pada tahun 1952. ANC sendiri berjalan di bawah pimpinan Nelson Mandela. Tahun 1955, ANC membentuk koalisi gabungan kulit berwarna (kulit kuning) dengan tujuan menggandeng oposisi lain supaya lebih kuat. Koalisi tersebut yang kemudian menjadi program perjuangan ANC berikutnya. Selanjutnya Nelson Mandela membantu mengorganisir cabang paramiliter ANC untuk terlibat dalam tindakan sabotase terhadap pemerintah minoritas kulit putih usai pembantaian para demonstran kulit hitam di Sharpeville pada 1960.


Setelah dibebaskan dari tuduhan penghianatan pada 1961, Nelson Mandela kembali ditangkap pada 1962 karena secara ilegal telah meninggalkan Afrika Selatan dan dijatuhi hukuman lima tahun kurungan di Penjara Pulau Roben. Nelson Mandela diadili lagi pada 1963 dengan tujuh warga kulit htam lainnya atas tuduhan melakukan sabotase dan bersekongkol menggulingkan pemerintahan, dan dihukum penjara seumur hidup di pengadilan Rivonia. Meski ditahan, kepemimpinan Nelson Mandela tetap tidak terputus. Beliau masih menjadi pemimpin simbolis dari gerakan antipartheid. Mandela juga memimpin gerakan pembangkangan sipil di penjara. Pada 1982 beliau dipindahkan ke Penjara Pollsmoor. Kemudian pada 1988 dipindahkan lagi ke sebuah pondok dan dijadikan tahanan rumah. Nelson Mandela menjalani masa kurungan 27 tahun, yang kemudian dibebaskan pada 11 Februari 1990 atas perintah Frederik Willem de Klerk selaku presiden Afrika Selatan pada saat itu.


Dalam negosisasinya dengan pemerintah untuk mengakhiri apartheid, Nelson Mandela kembali memimpin ANC secara langsung. Pada Sidang Parlemen tanggal 21 Februari 1991, F.W. de Klerk menghapuskan Undang-undang terkait apartheid, yaitu di antaranya:


1.    Land Act: udang-undang yang melarang orang kulit hitam memiliki tanah di luar wilayah tempat tinggal yang ditentukan.

2.   Group Areas Act: undang-undang yang mengatur pemisahan tempat tinggal orang-orang kulit putih dan kulit hitam.

3. Population Registration Act: undang-undang yang mewajibkan semua orang kulit hitam untuk mendaftarkan diri menurut kelompok dan sukunya masing-masing.


Setelah penghapusan politik apartheid, pemerintah juga menyetujui adanya pembentukan pemerintah multiras. Berkat kerja keras dan kegigihannya, Nelson Mandela bersama F.W. de Klerk dihadiahi nobel perdamaian pada 1993. Selanjutnya pada 1994 untuk kalipertamanya diadakan pemilu antirasial atau pemilu multiras yang hasilnya dimenangkan oleh Nelson Mandela dan ANC. Kini nama Nelson Mandela bukan hanya dikenang sebagai revolusioner antiapartheid Afrika Selatan, melainkan juga presiden kulit hitam pertama yang memimpin Arika Selatan.


Di bawah kepemimpinannya sebagai presiden, Nelson Mandela menyusun konstitusi baru dan membentuk Truth and Reconciliation Comission untuk meyelidiki pelanggaran hak asasi manusia sebelumnya yang berada di bawah sistem apartheid. Beliau juga memperkenalkan bebagai inisiatif yang dirancang untuk meningkatkan standar hidup penduduk kulit hitam di Afrika Selatan.


Sejak dibubarkannya sistem politik apartheid, perbedaan warna kulit bukan lagi menjadi sesuatu yang dipermasalahkan di Afrika Selatan.


Last but not least, salah satu kutipan dari Nelson Mandela ini sangat menggambarkan perjuangannya sebagai seorang aktivis antipartheid yang bisa kita jadikan nilai moral sekaligus kesimpulan di akhir blog ini. Terima kasih sudah membaca sampai akhir!


“No one is born hating another person because of the color of his skin, or his background, or his religion. People must learn to hate, and if they can learn to hate, they can be taught to love, for love comes more naturally to the human heart than its opposite.”

― Nelson Mandela, Long Walk to Freedom

Setelah dijajah selama ratusan tahun oleh bangsa asing, akhirnya Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 19...

Setelah dijajah selama ratusan tahun oleh bangsa asing, akhirnya Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Dengan ini menyatakan bahwa Indonesia berdiri sebagai negara baru yang merdeka. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia berhak menentukan nasibnya sendiri. Untuk itu diperlukan adanya alat-alat kelengkapan negara agar bisa menjalankan roda pemerintahan yang sesuai dengan rakyat Indonesia.


1.     Sidang-sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)PPKI : Sejarah, Pengertian, Tujuan, Tugas, Anggota dan Sidang 1 2 ...
PPKI memiliki tugas utama yaitu mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan kemerdekaan Indonesia. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta. PPKI beranggotakan 21 orang yang kemudian ditambah 6 anggota lagi, diantaranya meliputi Achmad Soebardjo, Otto Iskandardinata, Dr. Soepomo dan Radjiman Widyodiningrat.

a)    Sidang PPKI Pertama (18 Agustus 1945)

Sehari setelah kemerdekaan, PPKI mengadakan sidang pertamanya guna memenuhi kelengkapan negara. Berikut hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.

1)      Pengesahan UUD 1945
PPKI mengesahkan UUD Indonesia dengan beberapa perubahan. Kata “Mukadimah” diganti dengan “Pembukaan”; kata “Hukum Dasar” diganti dengan “Undang-Undang Dasar”; kata “menurut dasar” dalam kalimat “Berdasarkan kepada Ketuhanan menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab” dihapus; kalimat ”... dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” dihapus (menghilangkan 7 kata dalam Piagam Jakarta). Di dalam UUD 1945 berisi tentang berbagai aturan mengenai cara-cara pembentukan negara dan kelengkapannya. Termasuk perumusan bentuk negara dan pemimpin bangsa Indonesia. Salah satu ketetapan yang disepakati adalah “Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik”. Dalam kegiatan itu juga dirumuskan kriteria tokoh yang menjadi presiden dan didapat ketentuan “Presiden adalah orang Indonesia asli dan beragama Islam”. Namun, seperti perubahan dalam Piagam Jakarta ini juga diubah menjadi “Presiden adalah orang Indonesia asli Indonesia”.
2)      Mengangkat presiden dan wakil presiden pertama Indonesia
Berdasarkan usul dari Otto Iskandardinata, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan secara aklamasi. Pada hari itu Otto Iskandardinata secara spontan mengajukan Ir. Soekarno sebagai Presiden Indonesia, sedangkan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden. Anggota PPKI yang mengikuti sidang secara serentak menyetujui usulan tersebut.
3)      Pembentukan komite nasional
Pembentukan komite nasional berfungsi untuk membantu tugas-tugas Presiden sebelum dibentuk MPR dan DPR
b)    Sidang PPKI Kedua (19 Agustus 1945)
Berikut hasil sidang PPKI tanggal 19 Agustus 1945.
1)      Pembentukan pemerintah daerah (8 provinsi)
Mengingat kondisi wilayah Indonesia yang sangat luas, maka untuk pelaksanaan kegiatan pemerintahan di daerah maka dibentuklah wilayah-wilayah provinsi. Indonesia terdiri dari 8 provinsi dan tiap provinsi dipimpin oleh seorang gubernur sebagai kepala daerah.
-          Sumatera oleh Teuku Mohammad Hassan
-          Jawa Barat oleh Sutarjo Kartohadikusumo
-          Jawa tengah oleh R. Panji Suroso
-          Jawa Timur oleh R.A.Suryo
-          Sunda kecil oleh I Gusti Ketut Puja Suroso
-          Kalimantan oleh Ir. Pangeran Mohammad Nor
-          Sulawesi oleh Mr. J. Ratulangi
-          Maluku oleh Dr. Latuharhary.
2)      Pembentukan 12 kementerian dan 4 Menteri Negara
Kabinet yang dibentuk saat sidang PPKI kedua tersebut diberi nama Kabinet Presidensial. 12 kementrian yang dibentuk meliputi:
-          Menteri Luar Negeri (Mr. Achmad Soebardjo)
-          Menteri Dalam Negeri (R.A.A. Wiranatakoesoema V)
-          Menteri Keamanan Rakyat (Soeprijadi)
-          Menteri Kehakiman (Prof. Dr. Soepomo)
-          Menteri Penerangan (Amir Sjarifuddin)
-          Menteri Keuangan (Dr. Samsi Sastrawidagda)
-          Menteri Kemakmuran (Ir. Soerachman Tjokroadisoerjo)
-          Menteri Perhubungan (Abikoesno)
-          Menteri Pekerjaan Umum (Abikoesno)
-          Menteri Sosial (Iwa Koesoemasoemantri)
-          Menteri Pengajaran (Ki Hadjar Dewantara)
-          Menteri Kesehatan (Dr. Boentaran Martoatmodjo).
Berikut 4 Menteri Negara yang dipilih:
-          Mohammad Amir
-          Wahid Hasjim
-          Mr. Sartono
-          Otto Iskandardinata.
3)      Pembentukan Tentara Rakyat Indonesia
Atas usulan dari Adam Malik dibentuklah Tentara Rakyat Indonesia, dimana tentara nasional ini berasal dari tentara Heiho dan PETA.
c)     Sidang PPKI Ketiga (22 Agustus 1945)
Berikut hasil sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945.
1)      Penetapkan Komite Nasional Indonesia Pusat
KNIP terdiri dari 137 anggota yang dilantik terdiri dari golongan muda dan juga masyarakat.
2)      Pembentukan Partai Nasional Indonesia
Pembentukan PNI bertujuan untuk mewujudkan negara Republik Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur berdasarkan pada kedaulatan rakyat.
3)      Pembentukan Badan Keamanan Rakyat
Pembentukan BKR bertujuan untuk menjaga keamanan umum bagi masing-masing daerah.

2.    Maklumat Pemerintah No. X 16 Oktober 1945
Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, lembaga negara yang ada pada saat itu adalah Presiden, Wakil Presiden, dan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang berkedudukan sebagai pembantu Presiden. Presiden menjalankan kekuasaan eksekutif, MPR, dan DPR. Sehingga kekuasaan presiden dianggap sangat luas.
Pada tanggal 16 Oktober 1945, KNIP mengadakan rapat pleno pertama. Dalam rapat itu, kelompok sosialis di dalam KNIP di bawah pimpinan Sutan Syahrir mengusulkan dua hal kepada pemerintah, yaitu sebagai berikut:
a.       Pembentukan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP)
b.      Pemberian kekuasaan legislatif kepada Komite Nasional Indonesia Pusat sebelum DPR/MPR hasil pemilu terbentuk.
Wakil Presiden Moh. Hatta yang memimpin sidang menerima usul kelompok sosialis itu dengan mengeluarkan Maklumat Wakil Presiden No X. Dengan dikeluarkannya maklumat tersebut, maka berubahlah otoritas KNIP dan lembaga kepresidenan. Komite Nasional Indonesia Pusat yang sebelumnya hanya sebagai badan pembantu presiden berubah menjadi pemegang kekuasaan legislatif sebelum terbentuk MPR dan DPR. Sebaliknya kekuasaan presiden yang sebelumnya sangat luas, kini mulai sangat terbatas.

3.    Maklumat Pemerintah 3 November 1945
Dalam kegiatannya, KNIP mengusulkan kepada pemerintah untuk segera membentuk partai-partai politik. Usul itu dituangkan dalam Pengumuman BP KNIP No. III tanggal 30 Oktober 1945 yang ditandatangani oleh Ketua BP KNIP Sutan Syahrir. Usul BP KNIP dikeluarkan dengan pertimbangan sebagai berikut:
a.       Roda pemerintahan telah berputar sehingga BP KNIP merasa telah tiba saatnya untuk mengusahakan pergerakan rakyat.
b.      Dalam rangka asas demokrasi, BP KNIP tidak sependapat dengan PPKI tentang penetapan PNI sebagai partai tunggal di Indonesia.
Atas usul BP KNIP tentang dibentuknya partai-partai politik, pemerintah mengeluarkan Maklumat Pemerintah No. III tanggal 3 November 1945 yang ditandatangani Wakil Presiden RI Moh. Hatta. Maklumat berisi anjuran tentang pendirian partai politik untuk menampung segala aliran dan paham yang ada dalam masyarakat.

4.    Maklumat Pemerintah 14 November 1945
Pada tanggal 11 November 1945 BP-KNIP mengusulkan agar menteri-menteri bertanggung jawab kepada BP-KNIP. Usulan itu dituangkan dalam Pengumuman BP-KNIP No. 5 Tahun 1945. Ternyata usulan ini disetujui Presiden Soekarno dengan mengeluarkan Maklumat Pemerintah Tanggal 14 November 1945. Akibat dikeluarkannya maklumat pemerintah ini, kabinet presidensial di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno segera meletakkan jabatan dan digantikan oleh kabinet parlementerdi bawah pimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir. Para menteri yang dipimpin oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir bertanggung jawab kepada BP-KNIP.

Perang Dunia I (1914-1918) Perang Dunia I  adalah sebuah   perang global  terpusat di  Eropa  yang dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 ...


Perang Dunia I (1914-1918)

Perang Dunia I adalah sebuah perang global terpusat di Eropa yang dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918. Perang ini melibatkan semua kekuatan besar dunia, yang terbagi menjadi dua aliansi bertentangan, yaitu Sekutu (berdasarkan Entente Tiga yang terdiri dari Britania RayaPrancis, dan Rusia) dan Blok Sentral (terpusat pada Aliansi Tiga yang terdiri dari JermanAustria-Hongaria, dan Italia; namun saat Austria-Hongaria melakukan serangan sementara persekutuan ini bersifat defensif, Italia tidak ikut berperang). Kedua aliansi ini melakukan reorganisasi (Italia berada di pihak Sekutu) dan memperluas diri saat banyak negara ikut serta dalam perang. 

Berkas:WWI-re.png

Peta negara-negara yang berpartisipasi dalam Perang Dunia I:
   Kekuatan Entente dan Sekutu (nantinya sebagian ikut ke dalam perang atau mundur)
   Kekuatan Tengah
   Negara Netral


→ Penyebab Perang Dunia I

1. Konflik Negara – Negara Eropa
Dahulu Inggris menguasai bidang industri di wilayah Eropa dibandingkan dengan Jerman. Karena ingin bersaing demi memperebutkan posisi teratas, Jerman akhirnya membuat sebuah produk yang dikemas mirip dengan produk Inggris. Dengan menjual produk tersebut ke pasaran Inggris, lambat laun sektor industri Jerman mulai terangkat naik berkat larisnya pembeli yang membeli produksi. Alasan para pembeli untuk membeli barang Jerman tersebut karena harga yang ditawarkan sangatlah murah. Padahal mereka belum tahu bahwa barang tersebut merupakan produk buatan Jerman yang dikemas dengan bahasa Inggris. Sadar dengan penjualan produknya yang semakin menurun, Industri Inggris akhirnya memberikan sebuah label pada merk produknya dengan dengan tulisan “Made from England”. Sehingga para pembeli akan tahu perbedaan antara produk Jerman dan Inggris di pasaran. Jerman kembali merugi, mereka akhirnya menyiasati penurunan angka penjualan tersebut dengan memasang harga lebih murah dari produk Inggris. Kemudian Inggris pun berbuat demikian begitu seterusnya sehingga persaingan pun tidak terelakkan.

2. Persaingan di Sektor Angkatan Laut
Jerman kala itu memang dikenal dengan Angkatan Daratnya yang hebat dalam setiap pertempuran. Namun dalam pertempuran laut, Angkatan Laut Jerman justru malah lebih ketinggalan dan dianggap lemah di Eropa. Sadar bahwa Inggris jauh lebih kuat dan solid dalam Angkatan Lautnya, Jerman pun rela mengeluarkan dana besar demi menyaingi Inggris untuk memperkuat Angkatan Lautnya.

3. Imperialis (Perebutan Daerah Jajahan)
Pada masa itu, dari beberapa negara maju yang ada di Eropa mungkin hanya Jerman yang belum pernah memiliki negara jajahan.Alhasil, jerman akhirnya berusaha merebut daerah kekuasaan negara dengan cara membantu suatu negara terjajah tersebut. Tak lain alasannya adalah agar negara jajahan tersebut mau untuk “membalas budi” kepada Jerman suatu saat. Contoh dari hal ini adalah Jerman membantu Kuwait (jajahan Inggris) dengan membuat rel kereta api Konstatinopel – Baghdad.


4. Perlombaan Senjata
Selain persaingan antar aliansi, rasa curiga yang telah tumbuh diantara negara-negara Eropa membuat produksi senjata secara besar-besaran kerapkali terjadi di benua tersebut. Hingga akhirnya perekonomian mereka pun sempat lemah karena sedikit terbengkalai. Dalam situasi ini, masyarakat kala itu saling unjuk gigi dengan menguji coba senjata yang mereka pakai. Tak heran jika akhirnya mereka mempersenjatai dirinya sendiri seolah-olah akan siap untuk bertempur di medan perang.

5. Pertentangan Kerapkali Terjadi di Eropa Sebelum Perang Dunia 1
Pertentangan antara Austria – Rusia dan Rusia – Turki serta Austria – Serbia membuat benua ini semakin tidak aman dan kondusif saat melakukan kegiatan sehari-hari. Kemungkinan kerugian bisa mencapai hingga miliaran euro jika kita coba mengitung banyak sekali bangunan yang rusak hanya demi memperoleh kekuasaan.

→ Sebab Khusus Perang Dunia I
Tentara Austria mengadakan sebuah latihan perang di Bosnia pada tahun 1914, Bagi Serbia sendiri, latihan perang itu adalah bagian dari suatu tindakan provokatif. Disisi lain sebenarnya Serbia juga ingin menguasai Bosnia Herzegovina sebagai akibat dari terbunuhnya Mahkota Australia, Franz Ferdinand.


→ Wilayah Peperangan

Wilayah Peperangan
Jalannya Perang
Front Barat
Jerman menduduki Belgia. Namun saat menyerang Perancis, pasukan Jerman dapat dipukul mundur.
Front Timur
Jerman dapat mendesak Rusia, tetapi akhirnya keduanya menypakati perjanjian damai di Brest-Litowsk.
Front Italia
Italia dapat dilindas Jerman
Font Balkan
Serbia dan Rumania menyerah kepada Jerman dan Austria-Hongaria. Dri Yunani dan Timur Tengah, Inggris menghantam Bulgaria dan memaksa Turki menyerah tahun 1918.
Font Laut
Peperangan terjadi di Jutland antara Jerman dengan Inggris. Jerman mengumumkan perang kapal selam tak terbatas, sehigga kapal dagang AS turun jadi korban pada tahun 1917. Peristiwa ini melibatkan AS dalam perang, yang berakibat Jerman makin terdesak dan menyerah.

→ Akhir Peperangan
Setelah Perang Dunia 1 usai, negara-negara yang menang perang melakukan perundingan perdamaian denagn negara yang kalah perang, di antaranya sebagai berikut.
a.    Perjanjian Versailles (28 Juni 1919) sebagai perjanjian antar Jerman dengan negar-negara Sekutu. Tokoh yang berperan dalam menjalankan Perjanjian Vesailles adalah Woodrow Wilson (Amerika Serikat), Clemenceau (Prancis), Lloyd George (Inggris), dan Orlando (Italia). Empat okoh ini dikenal sebagai “the Big Four”.
b.    Perjanjian St Germail (10 November 1919) sebagai penjanjian antara sekutu Austria, yang isnya anatara lain sebagai berikut.
1)    Tidak diperkenankan afanya gabungan Jerman dan Austria.
2)    Austria harus menyerahkan Tirol Selatan, Istria kepada Italiaserta ilayah Bohemia dan Morovia kepada Cekoslowakia.
c.    Perjanjian Neuilly (27 November 1919) sebagai penjanjian anatara Sekutu dengan Bulgaria yang isisnya Bulgaria harus menyerahkan daerah pantai Aegia kepada Yunani.
d.    Perjanjian Trianon (4 Juni 1920) sebagai perjanjian anatara Sekutu dengan Hongaria yang isisnya antara lain sebgai berikut.
1)    Daerah Hongria diperkecil
2)    Keluarga Hapsburg tidah boleh menjadi raja di Hongaria

e.    Perjanjian Serves ( 20 Agustus 1920) sebagia perjanjian antar Sekutu dengaan Turki Utsmani yang isinya anatara lain daerah Turki diperkecil dan tinggal Konstantinopel dan sekitarnya. 


    ⇢ Dampak Peperangan

    Bidang
Keterangan
     Politik  
      ⇒ Munculnya negara-negara baru seperti Polandia, Cekoslovakia, Kroasia, Yugoslavia, Hongaria, Irak, Iran, Yordania, Mesir, Arab Sudi, dan Syiria (Suriah).
       Munculnya paham-paham baru. Diktatorisme yang muncul adalah Fasisme di Italia, Nazi di Jerman, Nasionalisme di Turki, Militerisme di Jepang, dan Diktator Proletariat di Rusia.
     Sosial
      ⇒ Kemiskinan dan kesengsaraan. Negara-negara berusaha memenuhi kebutuhan perlengkapan, sehingga mendorong produktivitas industri yang semakin besar.
      ⇒ Dengan adanya keengsaraan dan penderitaan, melahirkan kerohanian.
     Ekonomi
      ⇒ Egoisme ekonomi mendominasi, menetapkan perjanjian perdaimaian setelah perang, dimana negara yang menang perang saling berebut dalam menu tut ganti rugi. Hal ini timbulnya paham-paham politik ekonomi diantaranya komunisme, fasisme, nazi, dan etatisme.
      Terjadinya over produksi di Amerika Serikat, Brasil, dan Kanada sehingga krisis ekonomi melanda dunia.


Perang Dunia II (1939-1945)

      Perang Dunia II terjadi di Benua Afrika, Asia, dan Eropa dengan hampir melibatkan sebagian besar negara yang ada di dunia. Perang ini merupakan perang terbesar yang pernah ada. Perang Dunia II bisa ditejemahkan sebagai konflik militer global yang terjadi pada 1 September 1939 hingga 2 September 1945. Namun, sebenarnya sudah lebih awal dimulai ketika Jepang menduduki Manchuria pada tanggal 1 Maret 1937. Peperangan dimulai saat pendudukan Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939 dan berakhir pada tanggal 15 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah tanpa syarat kepada tentara Amerika Serikat (Sekutu). Secara resmi PD II berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen “Japanese Instrument of Surrender” di atas kapal USS Missouri, pada tanggal 2 Sepetember 1945. Sebelumnya untuk pertama kalinya pada tanggal 6 Agustus 1945, bom “Little Boy” dijatuhkan dikota Hirosima dan bom “Fat Man” dijatuhkan di atas Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akibatnya, ratusan ribu penduduk sipil tewas akibat luka atau sakita yang berhubungan dengan radiasi bom atom.

    → Penyebab Umum Perang Dunia II

·         Kegagalan Liga Bangsa-bangsa (LBB) dalam menciptakan perdamaian dunia. LBB bukan lagi alat untuk mencapai tujuan, tetapi menjadi alat politik negara-negara besar untuk mencari keuntungan. LBB tidak dapat berbuat apa-apa ketika negara-negara besar berbuat semaunya, misalnya pada tahun 1935 Italia melakukan serangan terhadap Etiopia dan Jepang melakukan serangan terhadap Manchuria pada tahun 1937.

·         Negara-negara maju saling berlomba memperkuat militer dan persenjataan. Dengan kegagalan LBB tersebut, dunia Barat terutama Jerman dan Italia mencurigai komunisme Rusia tetapi kemudian Rusia mencurigai fasisme Italia dan nasionalis-sosialis Jerman. Oleh karena saling mencurigai akhirnya negara-negara tersebut memperkuat militer dan persenjataannya.

·         Adanya politik aliansi (mencari kawan persekutuan). Kekhawatiran akan adanya perang besar, maka negara-negara mencari kawan dan muncullah dua blok besar yakni:
1.    Blok Fasis, terdiri atas JermanItalia, dan Jepang.
2.    Blok Sekutu, terdiri atas:
§  Blok demokrasi yaitu PerancisInggrisAmerika Serikat, dan Belanda.
§  Blok komunis yaitu RusiaPolandiaHongariaBulgariaYugoslaviaRumania, dan Cekoslovakia.

·         Adanya pertentangan-pertentangan akibat ekspansi.
1.    Jerman mengumumkan Lebensraumnya (Jerman Raya) yang meliputi Eropa Tengah.
2.    Italia menginginkan Italia Irredenta yang meliputi seluruh Laut Tengah dan Abyssinia.
3.    Jepang mengumumkan Kemakmuran Bersama di Asia Timur Raya.

      Ini berarti merupakan tantangan terhadap imperialisme InggrisPerancis, dan Amerika Serikat.

·         Adanya pertentangan faham demokrasifasisme, dan komunisme.

·         Adanya politik balas dendam Revanche Idea Jerman terhadap Perancis karena Jerman merasa dihina dengan Perjanjian Versailes.


→ Penyebab Khusus Perang Dunia II

·        Serangan Terhadap Polandia
     Jerman menyerang Polandia pada tanggal 1 September 1939. Hal ini membuat sekutu Polandia seperti Britania dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman pada tanggal 3 September 1939 sesuai perjanjian pertahanan yang mereka tanda tangani bersama Polandia dan telah diumumkan secara publik.

·      Serangan Terhadap Uni Soviet
     Jerman menyerang Uni Soviet pada bulan Juni 1941. Hitler percaya Uni Soviet dapat dikalahkan dalam suatu serangan kilat dan terus menerus mengingat keadaan Uni Soviet yang tidak siap perang, serta berharap kemenangan itu akan memaksa Britania mengadakan negosiasi dan mengakhiri peperangan. Hitler juga ingin mendahului menyerang Uni Soviet sementara Uni Soviet lengah.

·       Asia Pasifik
     Perang Dunia di Pasifik disebabkan oleh serbuan Jepang tanpa peringatan terhadap Pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbour, Hawaii, pada tanggal 7 Desember 1941. Pada saat yang sama, pasukan Jepang menyerang Persemakmuran Filipina yang dikuasai oleh Amerika Serikat, serta Malaya, Singapura, dan Hong Kong yang dikuasai oleh Kekaisaran Britania. Serangan-serangan ini menyebabkan Amerika Serikat dan Britania Raya menyatakan perang terhadap Jepang pada hari berikutnya.

→ Jalannya Perang
     a. Italia menduduki Abessynia pada 1937 dan Jerman mneyrang Polandia pada 1 September 1939
      b. Jepang membom Pearl Harbour pada Desember 1941.
      c. Inggris dan Perancis memebantu Polandia menghadapi Jerman.
      d. Amerika Serikat terlibat perang menghadapi aliansi Jerman, Italia, Jepang, stelah Pearl Harbour dibom oleh pasukan udara Kamikaze Jepang.

→ Akhir Perang
     a. Sekutu mendaratkan pasukan di Pantai Normandia pada 6 Juni 1944.
      b. Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet pada April 1945
      c. Jerman menyerah pada Sekutu pada Mei 1955.
      d. Hirosima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9Agustus 1945) dibom atom oleh Amerika.
      e. Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu pada 15Agustus 1945.
                
     Dengan menyerahnya Jerman dan Jepang kepada Sekutu, berakhirlah Perang Dunia II. Akhir dari Perang Dunia II berupa penandatanganan perjanjian perdamaian antara Sekutu dengan negara yang kalah perang. Perjanjian tersebut antara lain Perjanjian Potsdam antar Jerman dan Sekutu yang dilakukan pada 2 Agustus 1945 dan Perjanjian San Fransisco pada 8 September 1951 antara Jepang dan Sekutu.

→ Dampak Perang Dunia II
Politik:
a)    Muncul dua kekuatan besar dunia, yaitu Amerika Serikat dengan liberalisme, dan Uni Soviet dengan komunisme.
b)    Munculnya perang dingin (cold war) antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet.
c)    Jatuhnya imperialis dan menguatnya semangat nasionalisme di wilayah Asia dan Afrika.
Teknologi:
a)    Perkembangan teknologi militer
b)    Perlombaan rudal dan nuklir
c)    Munculnya kompetisi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet untuk tampil sebagai negara pertama yang mampu membuat pesawat luar angkasa (space race)
Sosial:
a)    Terbentuknya PBB guna menjaga perdamaian dan mencegah adanya perang dunia ketiga.
b)    Terbentuknya UNRRA, sebuah lembaga milik PBB yang menangani rehabilitasi pasca perang.